Waspada, Cuaca Panas Ekstrem bisa Picu Penyakit Ini pada Anak

14 June 2022

Indonesia mulai memasuki musim kemarau. Cuaca panas terik sedang terjadi di banyak wilayah di Indonesia.

Indonesia mulai memasuki musim kemarau. Cuaca panas terik sedang terjadi di banyak wilayah di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu maksimal adalah 36,1 derajat celcius, terjadi di Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara. Bukan hanya membuat tubuh jadi mudah gerah, udara yang terlalu panas juga bisa memicu berbagai masalah kesehatan, terutama pada anak-anak.

Sistem kekebalan tubuh anak belum mengenal agen penyebab penyakit dan setiap infeksi adalah hal baru sehingga tubuh lebih rentan, berujung pada terjadinya gangguan di pencernaan. Penyakit umum pada anak selama perubahan cuaca ekstrem adalah diare. Diare ini terjadi karena suhu udara yang tinggi menyebabkan kekeringan dan terjadi masalah pada kebersihan air yang mempengaruhi pencernaan si kecil. Diare ditandai dengan frekuensi buang air besar yang terlalu sering, seperti tiga kali atau lebih dari itu per hari. Tinja anak lebih cair dan buah hati mengalami perut kembung, mual, muntah, demam, nyeri perut dan merasa lemas.

Di daerah yang kering juga berisiko munculnya penyakit yang disebabkan nyamuk, seperti dengue atau demam berdarah.

Oleh karena itu, sebagai orang tua, Anda perlu selalu memantau dan memperhatikan kecukupan minum anak-anak selama cuaca panas. Kondisi tersebut bisa saja mempercepat dehidrasi. Terutama saat berlibur, si kecil akan lebih gampang merasa kehausan. Ketika cuaca panas dan anak mengalami dehidrasi, maka daya tahan tubuhnya dapat menurun. Akibatnya mudah terinfeksi oleh bakteri ataupun virus, dan gejalanya biasanya didahului oleh demam. Bila si Kecil demam, Anda bisa memberikan Tempra, obat sirup dengan kandungan Parasetamol sebagai pertolongan pertama yang efektif meredakan demam anak.

You might like this