Mineral, Mikronutrein yang Jarang Diketahui Konsumen

21 June 2022

Mikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi. Yang termasuk mikronutrien adalah vitamin (baik yang larut ...

Mikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi. Yang termasuk mikronutrien adalah vitamin (baik yang larut air maupun larut lemak) dan mineral.

Mineral dibagi menjadi dua kelompok yaitu makromineral dan mikromineral. Makromineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak minimal 100 mg per hari (contoh: kalsium, fosfor), sedangkan mikromineral (trace elements) adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg per hari (contoh: seng, besi). Adapula mikromineral dibutuhkan dalam jumlah hanya beberapa mikrogram per hari, seperti cuprum dan molibdenum. Mikronutrien diperoleh dari luar tubuh seperti dari makanan atau suplemen, karena tubuh tidak mampu memproduksinya dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Meskipun hanya dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, mikronutrien sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kekurangan zat gizi mikro dapat meningkatkan resiko terserang penyakit menular, kematian akibat diare, campak, malaria dan paru-paru. Kondisi tersebut merupakan bagian dari 10 penyebab utama kematian di dunia saat ini. WHO mencatat bahwa lebih dari 2000 juta penduduk di dunia menderita kekurangan vitamin dan mineral, terutama vitamin A, yodium, besi dan seng.

Kelompok yang paling mudah mengalami kekurangan zat gizi mikro adalah ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Hal ini disebabkan karena mereka membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok lainnnya. Di samping itu, kelompok ini juga sangat mudah mengalami akibat yang merugikan dari kekurangan zat gizi mikro. Bagi ibu hamil, kekurangan zat gizi mikro dapat meningkatkan resiko kematian ibu saat melahirkan, melahirkan bayi berat badan kurang (low birth weight). Bagi ibu menyusui, status zat gizi mikronya akan menentukan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi yang disusuinya, terutama pada usia 6 bulan pertama setelah bayi lahir. Sedangkan bagi anak-anak kecil, kekurangan zat gizi mikro dapat meningkatkan resiko kematian yang disebabkan karena penyakit menular dan dapat menyebabkan gangguan fisik dan perkembangan mental anak.

Di bawah ini adalah beberapa zat gizi mikro penting yang saat ini terkait dengan masalah kesehatan masyarakat, yaitu:

1. Zat besi

Zat besi mungkin mineral mikro yang paling sering Anda dengar. Zat besi berperan penting, karena diperlukan dalam produksi hemoglobin yang merupakan bagian dalam sel darah. Selain itu, zat besi juga menjadi komponen penting pada otot, serta berkontribusi dalam pembentukan hormon di tubuh.

Walau dibutuhkan dalam jumlah sedikit, banyak orang yang mengalami kekurangan atau defisiensi zat besi dari makanan yang dikonsumsi. Kondisi ini, menjadi salah satu pemicu anemia defisiensi zat besi.

2. Zinc atau zat seng

Ada banyak sekali fungsi mineral mikro zinc, dalam keberlangsungan kesehatan. Beberapa fungsi zinc tersebut, yakni berperan dalam proses ekspresi gen, reaksi enzimatik, serta pemulihan luka. Selain itu, mineral mikro ini juga berperan dalam sintesis DNA, pertumbuhan dan perkembangan sel, serta meningkatkan sistem pertahanan tubuh.

3. Yodium

Yodium merupakan mineral mikro, yang umum ditemukan di garam dapur. Mineral trace ini, dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Hormon tiroid berperan dalam beragam fungsi tubuh, seperti sistem imun, kesehatan tulang, dan perkembangan sistem saraf pusat.

4. Mangan

Mangan dibutuhkan dalam beberapa sistem tubuh, seperti fungsi otak, sistem saraf, dan banyak sistem enzim. Sebanyak 20% mineral mikro ini sudah tersimpan di ginjal, hati, pankreas, dan tulang. Sementara itu, sebagian lagi bisa Anda dapatkan dari makanan sehat.

5.   Tembaga

Mengonsumsi tembaga memang terdengar tidak lumrah. Namun pada faktanya, mineral mikro ini dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, agar fungsi tubuh tetap bekerja. Beberapa fungsi tembaga yakni berperan dalam produksi sel darah merah, memelihara sel saraf, serta menjaga sistem imun. Selain itu, mineral mikro ini juga berperan dalam pembentukan kolagen, penyerapan zat besi, serta produksi energi.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan zat gizi mikro. Pertama adalah dengan penganekaragaman/diversifikasi makanan, dan kedua adalah dengan minum multivitamin tambahan yang dilengkapi dengan 9 vitamin dan 7 mineral.

You might like this