Jangan Keliru, Ini Perbedaan Penyakit Cacar Air dan Cacar Monyet

10 August 2022

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan monkeypox atau cacar monyet sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhat

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan monkeypox atau cacar monyet sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dunia. Namun banyak orang mungkin mengira bahwa penyakit cacar monyet sama dengan cacar air biasa. Faktanya, penyakit cacar monyet dapat memberikan dampak yang lebih serius dan tidak boleh dianggap sepele. Yuk, cari tahu perbedaan cacar monyet dan cacar air.

Beda penyakit cacar monyet dan cacar air

Memang, sekilas penyakit cacar monyet dan cacar air sangat mirip. Keduanya sama-sama menyerang kulit dan sama-sama merupakan infeksi virus. Namun, ternyata ada perbedaan yang cukup besar di antara cacar monyet dan cacar air. Berikut berbagai hal yang membedakan keduanya:

1. Gejala

Gejala khas cacar air yaitu kemunculan ruam kulit yang lama-kelamaan berkembang menjadi lepuh berisi cairan sebelum akhirnya berubah menjadi koreng. Kemunculan ruam pertama penyakit cacar air lebih sering terjadi pada dada dan punggung. Ruam pun menyebar ke wajah, lalu ke bagian tubuh lain termasuk di dalam mulut, kelopak mata, atau area kelamin.

Beda dengan cacar air, ruam yang menjadi gejala penyakit cacar monyet biasanya muncul pada wajah dan mulut terlebih dahulu, baru nantinya menyebar ke seluruh tubuh. Selain itu, cacar monyet dapat menimbulkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati). Hal ini tidak terjadi pada penyakit cacar air.

2. Penyebab

Meski dapat memberikan gejala yang serupa, sebenarnya virus penyebab kedua penyakit ini berbeda. Cacar air disebabkan oleh virus bernama varicella-zoster. Virus ini merupakan salah satu jenis virus herpes yang juga dapat menyebabkan penyakit cacar ular (herpes zoster).

Sementara cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox yang berasal dari genus (marga) Orthopoxvirus. Contoh virus lainnya yang termasuk dalam genus ini meliputi virus variola, cowpox, dan vaccinia.

3. Penularan

Virus cacar air dapat menyebar dengan mudah antar manusia. Terutama bila Anda belum pernah mengalami cacar air sebelumnya, besar kemungkinan Anda akan tertular saat terpapar virus penyebab cacar air. Penularan cacar air bisa terjadi ketika seseorang melakukan kontak dengan pasien cacar air. Anda juga bisa tertular jika menghirup udara atau percikan cairan tubuh pasien saat pasien batuk dan bersin.

Sementara itu, penularan cacar monyet antar manusia umumnya jarang terjadi. Anda tidak akan langsung tertular cacar monyet hanya dengan kontak sekilas. Dibutuhkan kontak intim seperti hubungan seks, berciuman, atau berpelukan terlebih dahulu sampai akhirnya virus menyebar. Anda juga bisa tertular virus bila menyentuh luka cacar milik pasien yang terinfeksi, kemudian menyentuh area wajah Anda tanpa cuci tangan terlebih dulu.

4. Tingkat Keparahan Penyakit

Meski mudah menular, biasanya virus cacar air tidak akan menimbulkan penyakit yang serius pada anak-anak bertubuh sehat. Gejalanya pun dapat membaik dalam waktu 4–7 hari. Memang, tetap ada risiko penyakit bertambah parah dan terjadinya komplikasi cacar air. Namun, ini jarang terjadi, terutama setelah adanya vaksin yang dapat mencegah cacar air.

Sementara itu, gejala cacar monyet dapat bertahan lebih lama, sekitar 2–4 minggu. Di Afrika, cacar monyet telah menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terjangkit virusnya.

Meski kemungkinan penyebaran cacar monyet di Indonesia masih rendah, tetap penting bagi Anda untuk melakukan tindakan pencegahan umum dengan rajin mencuci tangan dan menghindari interaksi atau kontak langsung dengan hewan liar. Jangan lupa untuk selalu sedia obat-obatan seperti obat demam yang mengandung parasetamol sebagai pertolongan pertama jika terjadi demam di kotak P3K Anda.

Referensi

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4017-chickenpox

https://www.health.nsw.gov.au/Infectious/factsheets/Pages/monkeypox.aspx

You might like this