Kejang Demam pada Anak

19 September 2022

Kejang demam (atau sering disebut ‘step’) merupakan kejang yang terjadi pada anak akibat meningkatnya suhu tubuh (demam) yang tinggi.

Kejang demam (atau sering disebut ‘step’) merupakan kejang yang terjadi pada anak akibat meningkatnya suhu tubuh (demam) yang tinggi. Kondisi ini dapat terjadi pada anak berusia 6 bulan sampai 5 tahun, meski paling umum terjadi pada anak berusia 12-18 bulan. Namun, tidak semua anak dengan demam tinggi akan mengalami kejang demam, hanya sebagian kecil saja.

Anak-anak yang saat pertama mengalami kejang demam masih berusia kurang dari satu tahun memiliki risiko sekitar 50% untuk kembali mengalaminya. Sementara itu, anak-anak yang berusia di atas satu tahun memiliki risiko hingga 30% untuk terkena kejang demam kembali.

Tubuh anak yang mengalami kejang demam akan menjadi kaku, mengejang, dan matanya terbelalak. Selain itu, anak juga dapat mengalami gangguan pernapasan, perubahan warna kulit menjadi lebih gelap, terjadi muntah, buang air kecil tak terkontrol, dan tidak terdapat respons dalam beberapa saat atau pingsan.

Penyebab pasti kejang demam sebetulnya belum diketahui. Namun, umumnya kejang demam dikaitkan dengan demam tinggi akibat infeksi maupun pasca imunisasi. Selain itu, faktor genetik merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kejang demam pada anak.

Mengatasi Kejang Demam pada Anak

Kejang biasanya terjadi hanya sebentar, sekitar beberapa menit saja, meski dapat pula berlangsung hingga 15 (lima belas) menit, walau jarang. Pada kejang demam kompleks, anak dapat mengalami kejang lebih dari sekali dalam rentang 24 jam.

Untuk mengatasi kejang demam pada anak, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini:

• Pastikan Anda agar tetap tenang. Jangan panik agar Anda tidak salah bertindak.

• Saat mengalami kejang, Anak dapat membentur/menghantam benda di sekitarnya. Oleh sebab itu, jauhkan anak Anda dari benda keras atau tajam.

• Longgarkan pakaian maupun benda lain di sekitar kepala dan leher yang dapat membuat anak Anda sesak.

• Tempatkan anak Anda di lantai atau tempat tidur. Hal tersebut dilakukan agar tubuh anak Anda tidak tertekuk.

• Miringkan arah kepala anak Anda ke samping, sehingga air liur atau muntahnya dapat keluar dari mulut dan ia terhindar dari tersedak.

Selain itu, ada sejumlah hal yang tidak boleh Anda lakukan saat anak mengalami kejang demam seperti:

• Memegang atau menahan anak saat kejang berlangsung

• Memasukkan apapun ke dalam mulut anak Anda

• Memandikan anak dengan air dingin

Anda dapat menghubungi dokter ketika kejang demam anak telah berhenti. Dokter akan memeriksa dan mengobati penyebab demam, untuk mencegah terjadinya kejang demam susulan. Obat-obatan seperti acetaminophen atau ibuprofen dapat membantu menurunkan demam.

Mohon untu waspada dan segera hubungi dokter jika dalam 5 menit kejang tidak berhenti, anak kesulitan bernapas, tubuhnya membiru, tidak merespons dengan normal, dan kejang hanya melibatkan beberapa bagian tubuh.

Kejang demam memang terlihat serius. Namun pada kebanyakan kasus, kejang demam dapat berhenti tanpa pengobatan apapun. Kejang demam umumnya tidaklah berbahaya, karena pada umumnya tidak menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

Bila anak Anda mengalami demam, maka lakukanlah antisipasi untuk mencegah terjadinya kejang demam. Caranya bisa dengan memberikan obat penurun demam yang mengandung parasetamol sebagai pertolongan pertama. Jika Anda merasa khawatir, konsultasikan keadaan anak pada dokter.

Reference:

https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/fever/Pages/febrile-seizures.aspx

https://www.alodokter.com/kejang-demam

You might like this

19 September 2022