Anak Sakit Karena Demam atau Flu?

16 November 2022

Bayi yang usianya masih di bawah satu tahun rentan sakit.

Mereka kerap terkena flu (influenza) dan pilek yang disertai batuk (common cold), apalagi pada permulaan musim hujan seperti sekarang.

Gejala influenza mencakup demam dan nyeri otot. Sedangkan gejala common cold antara lain bersin-bersin, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan, tapi jarang disertai demam. Demam tidak selalu pertanda terserang penyakit influenza. Demam juga bisa diakibatkan infeksi lain.

Lantas, bagaimana membedakan demam yang disebabkan oleh infeksi lain dan demam karena flu? Bagaimana cara mengatasinya? Serta apa saja komplikasi yang menyertainya? Simak penjelasannya berikut ini.

Mengapa Demam?

Demam merupakan gejala umum suatu penyakit infeksi atau kondisi non-infeksi termasuk kondisi fisiologis tubuh. Demam juga bisa terjadi karena peningkatan suhu tubuh akibat kekurangan cairan tubuh (dehidrasi), peningkatan metabolisme tubuh saat berolahraga misalnya dan sebab-sebab lainnya. Sedangkan tubuh yang terkena infeksi hampir selalu disertai dengan demam.

Infeksi dapat terjadi pada kulit, saluran napas, saluran kencing, dan sistem tubuh lainnya. Salah satunya, infeksi akut pada saluran napas biasanya disertai demam, juga gejala di saluran napas seperti batuk, pilek, dan gejala tubuh lainnya.

Gejala Flu dan Batuk Pilek

Gejala flu umumnya diawali dengan gejala lokal pernapasan (pada hidung) dan gejala sistemik. Gejala lokal pernapasan berupa batuk disertai keluarnya dahak, sesak napas, serta tenggorokan terasa kering dan sakit. Sedangkan, gejala sistemik berupa demam tinggi, pada anak-anak sering disertai menggigil, nyeri kepala, badan terasa lemas, kadang disertai nyeri otot.

Sedangkan, gejala batuk pilek (common cold) sangat bervariasi, yang menyerang saluran napas atas (lokal) dan secara sistemik. Gejala lokal berupa hidung terasa panas dan gatal, bersin-bersin, hidung tersumbat, ingus yang sering keluar tampak encer dan bening, mata berair, tenggorokan terasa sakit, dan kering.

Sementara gejala sistemik ringan seperti demam ringan, lemas ringan, sakit kepala ringan, dan pegal-pegal. Gejala sistemik umumnya terjadi bila penyebabnya adalah infeksi yang lebih mudah terjadi bila daya tahan tubuh menurun, atau pada saat tubuh mengalami kelelahan, kedinginan, adanya penyakit menahun, serta pada balita yang daya tahan tubuhnya relatif masih rendah.

Sementara batuk yang menyertai pilek biasanya batuk berdahak karena turunnya lendir ke saluran napas yang merangsang refleks batuk. Batuk pada infeksi dapat batuk berdahak atau kering tergantung kuman penyebabnya. Sedangkan batuk pada alergi dapat berupa batuk tidak berdahak hingga batuk berdahak. Batuk karena infeksi biasanya disertai gejala seperti demam, penurunan nafsu makan, diare, dan sebagainya.

Batuk dapat menyerang setiap saat. Bila disebabkan alergi, batuk bersifat episodik tergantung faktor pencetus seperti makanan tertentu, udara dingin, atau riwayat alergi yang mendukung keadaan ini. Jika tidak disertai infeksi, tidak timbul gejala demam.

Faktor penyebab

Penyakit batuk pilek (common cold) maupun flu (influenza) disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Bisa juga disebabkan oleh faktor pencetus (alergen) seperti debu, udara dingin, bulu binatang, tungau debu rumah, asap rokok atau kendaraan bermotor, AC, kipas angin, serta adanya benda asing atau lesi di saluran napas.

Sedangkan penyebab batuk secara umum adalah infeksi, alergi atau peradangan, aspirasi atau lesi di saluran napas, asap atau gas, penyakit paru primer, atau penyebab di luar paru seperti refluks gastro-esofagus, penyakit jantung bawaan atau psikologis.

Penanganan demam anak turun naik disertai flu dan batuk pilek

1. Memberi paracetamol untuk menurunkan demam

Obat penurun demam dengan kandungan paracetamol bisa diberikan saat suhu tubuh anak lebih dari 38 derajat Celcius (lewat pengukuran suhi di ketiak). Dosisnya harus disesuaikan dengan banyak hal, seperti usia dan berat badan anak.

2. Memastikan anak minum

Hal ini dilakukan untuk mencegah dehidrasi. Pada bayi, berikan ASI atau susu formula. Pada anak yang lebih besar, Anda bisa memberinya jus, es loli, atau sup.

3. Menghilangkan lendir

Salah satu opsinya adalah dengan meneteskan cairan saline ke hidung Si Kecil, kemudian mengeluarkan lendirnya dengan sedotan khusus hidung anak. Anda juga bisa memposisikan anak telungkup agar lendir mengalir keluar.

Referensi

https://www.webmd.com/cold-and-flu/cold-guide/children_colds#2


You might like this