Waspadai Dampak Suhu yang Panas pada Kesehatan
12 July 2022Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan status kesehatan dan kebugaran seseorang.
Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan status kesehatan dan kebugaran seseorang. Walaupun memiliki efek yang baik, olahraga juga memiliki efek lain yang perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan kondisi yang berbahaya bagi tubuh seperti peningkatan suhu tubuh akut. Mengapa demikian?
Tubuh memiliki sistem pengaturan suhu yang terdiri dari reseptor pada kulit, integrator pada hipotalamus, dan efektor sistem yang mengatur produksi panas. Ketika berolahraga, produksi panas tubuh akan meningkat. Hal ini dikarenakan adanya proses metabolisme energi yang menghasilkan panas (kalor) dan keringat lebih banyak. Cuaca yang panas juga dapat meningkatkan suhu tubuh.
Suhu tubuh yang meningkat tajam akan membuat tubuh bekerja lebih keras untuk mempertahankan keadaan seimbang (homeostasis). Meningkatnya suhu tubuh saat berolahraga dapat menyebabkan beberapa penyakit akibat panas (health illness) seperti heat cramps, heat syncope, heat exhaustion, dan heat stroke. Penyakit-penyakit tersebut berpotensi menghilangkan nyawa penderitanya apabila tidak diberikan penanganan yang cepat.
Heat Cramps
Heat cramps merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh adanya peningkatan panas tubuh. Penyakit ini merupakan tahap awal rangkaian penyakit akibat panas. Individu yang mengalami heat cramps akan merasakan kejang otot hebat akibat keringat yang berlebih. Pada umumnya terjadi pada individu yang mengalami dehidrasi. Meski bukan gangguan kesehatan yang serius, akan tetapi kondisi heat cramps yang tidak segera ditangani bisa memicu penyakit lain seperti gangguan jantung.
Heat Syncope
Merupakan rangkaian heat illness sesudah heat cramps. Kondisi ini terjadi ketika seseorang terlalu memaksakan diri tetap berada di lingkungan yang panas, sehingga memicu kurangnya aliran darah ke otak. Akibatnya akan muncul gejala, seperti pusing, berkunang-kunang, dan pingsan.
Heat exhaustion
Merupakan rangkaian heat illness yang terjadi akibat terkena/terpapar panas selama berjam-jam. Gejalanya berupa sakit kepala, pusing, mual, lemas, kehausan, peningkatan suhu tubuh, keringat berlebih, produksi urine berkurang, detak jantung meningkat, sulit menggerakan anggota tubuh. Heat exhaustion yang tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi heat stroke.
Heat Stroke
Merupakan fase paling akut/parah dari heat illness. Heat stroke terjadi akibat hiponatremia. Berpotensi terjadi pada saat seseorang berolahraga dengan intensitas yang tinggi dalam waktu yang lama di suhu relatif tinggi sehingga suhu tubuh mengalami peningkatan sampai 40 derajat Celcius. Individu yang mengalami heat stroke berisiko mengalami gangguan organ hingga kematian.
Dehidrasi dan berolahraga di lingkungan yang panas dapat meningkatkan risiko terkena heat illness seperti yang tersebut di atas. Cukupi kebutuhan cairan Anda untuk mencegah dehidrasi. Jangan lupa lakukan pendinginan saat olahraga dan gunakan produk berbahan mentol sebagai salah satu cara untuk membantu mendinginkan suhu tubuh sehingga bisa mencegah terjadinya cedera olahraga karena udara panas.
Referensi
https://www.cdc.gov/niosh/topics/heatstress/heatrelillness.html